Edisi 1
Oleh Anton Dere Nowo Jumad, 16 Mei 2025 pkl. 22.41
Komsos SFSPada.com, Lembata – Panggilan hidup, dalam konteks filosofis dan spiritual, adalah merupakan sebuah tugas pribadi dan perintah dari Tuhan untuk melakukan sesuatu yang bermakna dan menjadi tujuan serta cita-cita atau pilihan pribadi seseorang dalam hidupnya. Panggilan itu sesungguhnya adalah bagian dari rencana Tuhan bagi masing-masing umat Allah, dimana masing-masing orang dapat menemukan tujuan hidup dan sedapat mungkin memaknai keberadaannya di dunia sesuai talenta yang dimilikinya seturut kehendak Allah Tri Tunggal Yang Maha Kudus.
Dalam kaitan dengan itu seminari Misionaris St. Fransiskus de Sales (MSFS) di paroki St. Fransiskus de Sales Pada, telah memiliki program “Promosi Panggilan” yang dikemas dalam sebuah event tetap turnamen Volley Ball “MSFS Cup” antar SMA / SMK se-dekenat Lembata.
Turnamen yang dibuka oleh Bupati Lembata dalam hal ini diwakili oleh kepala dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan, Apolonaris Mayan, S. Pd ini, diikuti oleh SMA/SMK sedekenat, dengan total hadiah sebesar Rp14.000.000 tanpa ada biaya pendaftaran maupun tanpa ada biaya karcis masuk bagi penonton yang mau menonton alias gratis.
Civitas Seminari MSFS ini, selain menyediakan total hadiah tersebut di atas, tetapi juga menyediakan piala bergilir dan piala tetap bagi pemenang I-IV serta piagam penghargaan bagi tim pemenang.
Dalam sambutannya pastor rektor Seminari MSFS, P. Anil Kumar Swarna, MSFS memberikan harapannya agar setiap atlit maupun official wajib menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, disiplin dan belajar bekerja sama, serta sedapat mungkin berbela rasa antar atlit.
“Saya berharap agar seluruh peserta dapat bermain dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi sportivitas, menjaga solidaritas. Jadikan turnamen ini pengalaman berharga untuk mengasah bakat dan karakter Orang Muda Katolik (OMK). Kalian adalah Laskar Kristus yang diutus ke tengah dunia, untuk dapat membangun Kerajaan Allah sekarang dan masa yang akan datang.” Pesan Pater Anil, MSFS.
Selanjutnya, di hadapan Kapolres Lembata selaku ketua PBVSI yang diwakili oleh Kasat Binmas Polres Lembata AKP Aloysius dan bapak bupati Lembata yang diwakili oleh kepala dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan, pater Anil, MSFS menyampaikan profil seminari MSFS.
“Adalah sebuah kongregasi tua MSFS (Misionaris St. Fransiskus de Sales) yang didirikan di Prancis pada tahun 1838 oleh Pater Peter Marie Mermier, MSFS hingga sekarang (2025), kongregasi MSFS ini sudah berusia 187 tahun. Sedangkan seminari kita ini baru berusia dua tahun, dan telah memiliki dua belas seminaris, enam orang angkatan pertama demikian pun angkatan kedua. Segala biaya setelah masuk study di seminari ini adalah gratis sampai ditahbiskan. Awal bulan Juni, beberapa hari ke depan ini, saya akan menghantarkan keenam seminarian ini ke Manila-Philipina untuk menjalani masa novisiat di sana selama dua tahun. Doakan agar mereka terpanggil menjadi imam perdana tanah ini, di tanah air Indonesia dari kongregasi MSFS. Saya berharap, semoga turnamen ini berjalan dengan sukses dan menjadi momentum yang membawa manfaat bagi kita semua, bagi Orang Muda Katolik. Saya ingin agar kita dukung upaya membangun generasi muda yang sehat, berprestasi, dan berkarakter melalui olahraga.” Kata rektor seminari MSFS.
Pater Anil, MSFS melanjutkan, “Mari kita berdoa agar mereka berenam tetap bertahan mengikuti pendidikan di seminari ini sampai ditahbiskan. Yang paling penting bagi saya, adalah agar bapak ibu guru serta semua siswa SMA / SMK, Orang Muda Katolik (OMK) juga para undangan harus bisa menjadi Merpati Putih pembawa kabar suka cita kebangkitan dan mempromosikan Seminari MSFS sebagai tempat persemaian calon imam, agar semakin banyak Orang Muda Katolik (OMK) tahu dan tergerak hatinya oleh Roh Kudus untuk memiliki semangat panggilan masuk menjadi seorang imam dari kongregasi MSFS melalui seminari MSFS tercinta ini.” demikian pesan rektor P. Anil Kumar Swarna, MSFS yang juga sebagai Pemimpin MSFS misi Indonesia ini.
“Selamat bertanding kepada seluruh peserta. Tunjukkan yang terbaik, dan nikmati setiap momen pertandingan dengan suka cita.
S a l a m O l a h r a g a !!”

Dalam kesempatan lain, mengawali pesan janji atlit, P. Pothula Bala Anthony, MSFS pastor rekan paroki St. Fransiskus de Sales Pada mengingatkan para atlit yang akan turun main, harus selalu mengedepankan solidaritas dan jujur dalam bertanding. “Sebagai seorang atlit tidak boleh melakukan kecurangan baik secara perorangan maupun secara tim atau secara beregu.” Kata Pater Bala, MSFS. Mengawali janji atlit, kapten keenaman dari masing-masing tim menerima Obor Api Turnamen dari bupati Lembata yang diwakili oleh kepala dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Apol Mayan, S. Pd, secara bersama-sama membawa api obor turnamen mengelilingi lapangan, mengucapkan janji atlit secara bersama-sama di depan api unggun turnamen, kemudian akhirnya membakar teks janji atlit ke dalam api unggun. Selanjutnya seluruh kapten kembali ke dalam barisan untuk melanjutkan seremonial pembukaan turnamen yang dibuka oleh bupati Lembata ini.
Pada sesi servis bola pertama oleh Bupati Lembata yang diwakili oleh kepala dinas Porabud ini, diterima oleh keenam seminarian calon novis, bermakna sebagai simbol penerimaan tongkat imamat yang diserahkan oleh Yesus Kristus kepada para calon imam. Sesi berikut servis bola pertama dilakukan oleh bupati Lembata yang diwakili kadis Porabud Apol Mayan, didampingi Pastor Rektor P. Anil Kumar, MSFS dan Kapolres Lembata yang diwakili Kasat Binmas Polres Lembata AKP Aloysius, diterima oleh tim yang bertanding pada sore hari ini sebagai partai pertama. Hadir pada kesempatan ini pula mantan sekretaris daerah kabupaten Lembata ketua Yapenduklem (Yayasan Pendidikan Umat Katolik Lembata) Petrus Toda Atawolo dan para kepala sekolah. Setiap tim yang akan turun main berpose besama rektor Seminari.***

<Komsos paroki SFS Pada_keuskupan Larantuka>