
Minggu, 30 Nopember 2025
*MINGGU ADVEN I*
Yes. 2:1-5;
Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9;
Rm. 13:11-14a;
Mat. 24:37-44
BcO Yes. 1:1-18
*Warna Liturgi Ungu*
Setiap orang memiliki alasan berbeda-beda untuk bersukacita. Ada yang bersukacita karena menjadi pemenang undian berhadiah; ada yang sampai tak bisa berkata-kata karena mendapatkan uang kaget: rumahnya ‘dibedah’ atau hutangnya dibayar lunas (seperti di acara salah satu stasiun televisi); bersukacita karena naik pangkat; karena lulus kuliah dengan predikat summa cumlaude; atau bersukacita karena bisa melanglang buana. Tetapi sukacita karena alasan-alasan tersebut di atas umumnya bersifat tak permanen (sementara), sebab semua yang ada di dunia ini takkan bisa memberikan sukacita sejati.
Daud sesungguhnya punya alasan untuk bersukacita karena hal-hal lahiriah karena ia adalah raja yang memiliki semua yang dibutuhkan: harta, pangkat/kedudukan, popularitas dan sebagainya. Meski demikian ia tak menggantungkan harapan hidupnya kepada hal-hal lahiriah tersebut. Bagi Daud sukacita sejati justru ia rasakan saat berada di rumah Tuhan. Mengapa? Karena di rumah Tuhan ia mendapatkan segala hal yang diperlukan: kelepasan, kelegaan, kemenangan, pertolongan dan mujizat. Tuhan berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Mari kita bawa semua beban dan persoalan hidup ke rumah Tuhan, di situlah kita mendapatkan jawaban. “TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.” (Mazmur 26:8).
Namun yang paling utama, *Daud mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan di bait-Nya yang kudus. Bertemu dengan Tuhan berarti mendapatkan segalanya karena Dia adalah sumber segala-galanya.* Daud bersukacita karena Tuhan telah menyelamatkan hidupnya dan telah merancang hal-hal yang luar biasa sejak ia masih dalam kandungan. “mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” (Mazmur 139:16). Sukacita Daud makin melimpah-limpah karena di rumah Tuhan ia dikenyangkan dengan makanan rohani, yaitu firman Tuhan.
Ketika Anda berada di gereja apakah Anda mengalami hal yang sama seperti Daud? Ataukah justru sebaliknya? Mengapa?
Semoga kepedulian kita semakin dipertajam bagi Tuhan, bagi keluarga, juga bagi banyak orang.
Selamat beraktivitas, selamat berbagi, salam kasih dan damai sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga. *(AB)*
*†* Komsos paroki SFS Pada-keuskupan Larantuka***