Yesus Kristus adalah pusat dari iman Katolik. Dia adalah Allah yang menjadi manusia, menyelamatkan umat manusia melalui penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya. Setiap aspek kehidupan-Nya menyatakan kasih yang tak terhingga dari Tuhan bagi kita. Dalam Dia, kita menemukan jalan, kebenaran, dan hidup yang membawa kita kembali kepada Bapa.
Yesus Kristus datang ke dunia dengan tujuan yang sangat jelas: untuk menyelamatkan umat manusia yang terpisah dari Allah akibat dosa. Dalam Injil, kita melihat bagaimana Yesus menunjukkan kasih-Nya yang mendalam melalui pengajaran, mujizat, dan tindakan kasih kepada orang-orang yang terpinggirkan, miskin, dan berdosa. Dia tidak hanya datang untuk orang-orang yang baik, tetapi justru mencari dan menyelamatkan mereka yang membutuhkan pertolongan, seperti yang Dia tunjukkan dalam perumpamaan tentang domba yang hilang atau perumpamaan tentang anak yang hilang.
Melalui pengajaran-Nya, Yesus mengajarkan kita untuk hidup dalam kasih, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Dia menyatakan hukum yang paling utama: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:37-39). Kasih adalah inti dari ajaran Kristus. Kasih yang tidak mengharapkan balasan, kasih yang rela berkorban, dan kasih yang mengampuni.
Yesus juga mengajarkan kita untuk hidup dalam kerendahan hati. Dalam Injil, kita melihat bagaimana Yesus yang adalah Raja segala raja, memilih untuk hidup sederhana, melayani, dan bahkan mencuci kaki para murid-Nya. Ini adalah teladan dari kasih yang sejati: tidak ada tempat untuk kesombongan, melainkan panggilan untuk merendahkan diri dan melayani sesama dengan tulus.
Puncak dari kasih Yesus terlihat pada peristiwa salib. Dia yang tidak berdosa, menanggung penderitaan dan kematian yang seharusnya kita terima. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Dengan wafat-Nya di salib, Yesus menghapus dosa-dosa dunia, menawarkan keselamatan yang hanya bisa kita terima dengan iman. Kebangkitan-Nya pada hari ketiga menunjukkan kemenangan atas dosa dan maut, memberikan harapan baru bagi umat manusia. Dalam kebangkitan-Nya, Yesus memberi kita jaminan hidup kekal dan kebangkitan bagi siapa pun yang percaya kepada-Nya.
Dalam Gereja Katolik, Yesus Kristus adalah sumber keselamatan yang tidak pernah berakhir. Melalui sakramen-sakramen, kita mengalami kehadiran-Nya yang nyata. Dalam Ekaristi, kita menerima tubuh dan darah Kristus sebagai makanan rohani yang memberi kekuatan dan hidup baru dalam diri kita. Doa dan perayaan liturgi kita senantiasa berpusat pada Kristus, sebagai tanda penyembuhan dan pembaruan hidup.
Yesus Kristus adalah Guru, Penyelamat, dan Teman sejati. Dalam setiap langkah hidup kita, kita dipanggil untuk mengikuti-Nya, meneladani-Nya dalam kasih, kerendahan hati, dan kesetiaan. Dalam penderitaan dan tantangan hidup, kita diajak untuk melihat salib Kristus sebagai tanda kasih yang membawa kita kepada keselamatan.
Mari kita merenungkan setiap pengorbanan Kristus dengan hati yang penuh syukur. Semoga hidup kita selalu dipenuhi dengan kasih-Nya, sehingga kita dapat membawa kasih Kristus ke dalam dunia yang membutuhkan damai dan pengharapan. Sebagaimana Yesus telah mengasihi kita, marilah kita mengasihi Dia dan sesama dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi kita.